Promosi Online Pertama

Promosi Online Pertama
PromotionCamp merupakan perusahaan promosi Online pertama di Indonesia.

Rabu, 15 Desember 2010

Bedah buku G30S 1965, Perang Dingin dan Kehancuran Nasionalisme di UIN

Waktu
22 Desember · 9:30 - 12:00

TempatAula Student Center Fakultas Adab dan Humaniora UIN
Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat, Jakarta Selatan
Jakarta, Indonesia

Dibuat oleh:

Info Selengkapnya
Komunitas Bambu berkerjasama dengan Lembaga Kajian Sinergi Indonesia dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengundang Anda untuk hadir dalam acara:

Bedah Buku
G30S 1965, Perang Dingin dan Kehancuran Nasionalisme; Pemikiran Cina Jelata Korban Orba
Karya Tan Swie Ling
...
Kegiatan ini akan diadakan pada:
Hari/Tanggal: Rabu, 22 Desember 2010
Pukul: 09.30-12.00
Tempat: Aula Student Center Fakultas Adab dan Humaniora UIN
Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat, Jakarta Selatan

Pembicara:
1. Tan Swie Ling (penulis buku G30S 1965, Perang Dingin dan Kehancuran Nasionalisme)
2. Uswatul Chabibah (Pemimpin Redaksi Komunitas Bambu)

***
Dalam rangka berpartisipasi pada kegiatan mahasiswa yang diadakan oleh BEM Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, Komunitas Bambu bersama dengan Lembaga Kajian Sinergi Indonesia kembali menggelar acara bedah buku G30S 1965, Perang Dingin dan Kehancuran Nasionalisme setelah sebelumnya mengadakan diskusi serupa tanggal 8 Desember 2010 di Auditorium Perpustakaan Nasional.

Tan Swie Ling adalah satu dari dua saksi yang berani melawan arus dalam persidangan terhadap Sudisman, ketua PKI terakhir di Mahmilub tahun 1967. Akibat dari kesaksiannya tersebut, Tan Swie Ling divonis penjara selama 4747 hari atau lebih dari 13 tahun. Ia mengalami siksaan fisik secara brutal dan sadis selama di penjara. Kejahatan kemanusiaan tidak lantas berhenti setelah dibebaskan dari penjara. Ia bersama eks-tapol lainnya harus mengalami segala macam diskriminasi, ancaman dan pemerasan yang dialami selama masa Orde Baru.

Buku ini berangkat dari pengalaman hidup Tan Swie Ling, seorang eks tapol G30S, tetapi penulis tidak cerita sedikit pun tentang orangtua, tempat kelahiran, sekolah, aktivitas-aktivitas politiknya ketika masih muda, dsb. Riwayat hidupnya “dimulai” pada 1 Oktober 1965, ketika dia dapat berita tentang G30S. Saat dia harus mulai sembunyi dan membantu mencari tempat aman untuk Ketua PKI terakhir, Sudisman. Lantas akhir tahun 1966, keduanya ditangkap karena dikhianati Ketua Komisi Verifikasi PKI dan anggota CC, Sujono Pradigdo yang takut disiksa. Selama 13 tahun, dia dipenjara sambil disiksa secara buas dan sadis. Setelah lepas, dia–seperti eks tapol lainnya–harus mengalami segala macam penghinaan, diskriminasi, ancaman dan pemerasan. Tetapi dia tak patah hati, otaknya tidak ambruk, semangat dan disiplinnya tetap utuh. Dan inilah refleksinya atas G30S, awal dari kehancuran nasionalisme Indonesia dan Indonesia itu sendiri.

***
Dapatkan potongan harga buku-buku terbitan Komunitas Bambu sampai dengan 40% dan Obral Buku dari harga Rp. 8.000 di tempat acara.

Informasi:
Komunitas Bambu
Jl. Pala No. 4B
Beji Timur, Depok 16422
telp: 021-77206987
CP: Tina 0815 6028 439

Tidak ada komentar:

Posting Komentar