Promosi Online Pertama

Promosi Online Pertama
PromotionCamp merupakan perusahaan promosi Online pertama di Indonesia.

Senin, 18 Oktober 2010

Indent Buku Soeharto Jaman Jepang, Belajar HAM, atau Kamus ORBA

Waktu
Hari ini jam 17:00 - 10 November jam 17:30

TempatDepok
Jl. Pala No. 4B Beji Timur Depok 16422
Depok, Indonesia

Dibuat oleh:

Info Selengkapnya
Jangan lewatkan proram Indent Buku Komunitas Bambu!

Indent salah satu di antara 3 buku ini. Anda akan mendapatkan harga khusus diskon 25%. Program indent ini berlaku dari tanggal 18 Oktober - 10 November 2010.

Belajar Memahami HAM
...
Penulis: Zeffry Alkatiri
Terbit : 2010
Detail: SC, 14 x21 cm, viii + 120 hlm
Harga: Rp. 35.000,-

Sinopsis Buku
Dewasa ini, isu-isu tentang Hak Asasi Manusia semakin ramai dan seksi dibicarakan, baik oleh kalangan akademisi, politisi, militer, maupun aktivis. Konsep HAM yang berbeda tentu saja mengakibatkan praktik penerapan yang berbeda pula. Belum lagi beragamnya tafsir HAM yang semakin meramaikan perdebatan tentang apa saja dan bagaimana melindungi hak asasi.

Banyak literatur yang membicarakan tentang Hak Asasi Manusia. Kelebihan buku ini adalah mengkaji HAM melalui pendekatan sejarah. Ditulis dengan ringkas, cermat dan lugas, namun tidak membuat buku ini terkesan biasa saja. Pemaparan fakta, permasalahan dan solusi yang diambil, menjadikan buku kecil ini cukup mumpuni untuk dijadikan acuan ketika membicarakan HAM. Pemilihan gaya bahasa yang renyah, membuat buku karya Zeffry Alkatiri ini mudah dipahami. Tak salah jika buku ini diberi judul Belajar Memahami HAM.


Judul Buku: Soeharto Jaman Jepang
Penulis: David Jenkins
Harga: Rp. 70.000,-
Tebal: 256 Halaman
Ukuran: 14 x 21 cm

Sinopsis

Inilah perjalanan hidup Soeharto di usia awal 20-an, di masa-masa yang penuh gejolak dan perubahan kondisi sosial politik yang tak terduga. Pulau Jawa di awal 1942 dalam keadaan panik dan bingung. Menyerahnya Belanda kepada kekuatan Jepang telah membalikkan mitos keunggulan bangsa Eropa (Belanda). Kekuasaan tanpa tantangan di Jawa selama 110 tahun itu berakhir hanya delapan hari pertempuran. Rakyat Jawa, termasuk Soeharto, seperti tersadar bahwa ternyata ada yang melebihi superioritas Eropa, yaitu saudara sesama Asia, Jepang, yang bertempur dengan roh spiritual, semangat juang dan tanggungjawab atas kewajiban suci kepada Kaisar Jepang. Dan semua itu adalah nilai-nilai yang sangat dipahami orang Jawa.

Soeharto muda, dengan ketenangan, loyalitas, kecakapan dan kesederhanaan perilakunya, telah memberi kesan mendalam bagi para instrukturnya, para perwira Jepang, di Peta. Berkali-kali Soeharto mendapatkan tugas khusus dan penting, termasuk tugas melatih kembali batalyon Peta Blitar setelah mereka melakukan pemberontakan, suatu tugas yang sangat sensitif.

David Jenkins, wartawan senior Australia ini, tidak main-main mengumpulkan segala keping puzzle, menyatukan ingatan tokoh-tokoh yang terlibat di masa muda Soeharto, yaitu para pejabat Tentara ke-16 AD Jepang dan Beppan serta kawan-kawan Soeharto di Peta. Lewat serangkaian wawancara, David Jenkins mendapatkan temuan-temuan menarik dan humanis, melengkapi daftar referensi yang membuat buku Soeharto di Zaman Jepang ini bukan sekadar sajian intelektual, tapi juga sebuah tuturan riwayat yang informatif atas seorang pemuda, yang karena kecakapan sekaligus keberuntungannya, kelak menjadi penguasa sebuah rezim, Orde Baru.


Judul Buku: Kamus Kejahatan ORBA
Penulis: Harsutedjo
Harga: Rp. 55.000,-
Tebal: 332 Halaman
Ukuran: 14 x 21 cm

Buku ini disusun dengan tujuan membeberkan potensi kekayaan luar biasa Nusantara beribu pulau serta kedudukan internasionalnya. Akan tetapi kekayaan melimpahruah itu sebagian besar telah digadaikan kepada kaum kapitalis asing dan dalam negeri yang berkolusi dengan para penguasa. Sedang rakyat banyak hanya menjadi kuli di negeri sendiri maupun di negeri orang. Sebagai disebut Bung Karno kuli di antara bangsa kuli, 100 juta rakyat miskin, jauh dari fasilitas minimum pendidikan dan kesehatan. Negeri dijarah dirusak habis-habisan secara fisik (hutan dan gunung, hutan mangrove, flora dan fauna, pantai, sungai, danau, situ, rawa, laut), di samping dirusaknya moral bangsa, rusaknya institusi adat, dijarahnya peninggalan sejarah dst.


Info lebih lanjut hubungi:
Komunitas Bambu
Jl. Pala 4B Beji Timur Depok 16422
Telp/Fax. 021-77206987
CP Ratno: 081513124200
e-mail:komunitasbambupemasaran@yahoo.com
www.komunitasbambu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar