Catatan Tour (Petualang) Arsitektur

Judul Buku       : Haikk!

Penulis             : Andra Matin

Penerbit           : Borneo Publications, Jakarta

Cetakan           : 2008

Tebal               : 400 halaman

           

Apa jadinya kalau 21 petualang arsitektur pergi bersama? Mereka bukan sekedar berkunjung, tapi juga merenung. Berangkat dari kekagumannya terhadap bangsa Jepang, terutama pada arsitektur bangunannya, Andra Matin, yang semasa kuliah pernah ke sana, menebarkan virus kecanduan Jepang. Hingga kemudian ia dapat mengajak teman-teman dekatnya untuk berbagi dan berdiskusi tentang berbagai bangunan, yang membentang di sepanjang perjalanan petualangannya di Jepang.

 Jepang bagaikan dunia baru untuk dapat menemukan banyak jawaban atas pertanyaan mereka. Ada sesuatu yang sangat berharga dan mereka cari, yaitu jati diri. Benar adanya yang dikatakan Jay Subiakto, bahwa arsitek sejatinya adalah pengembara fisik dan batin, teknis dan imajinatif, yang tidak ditemui pada bidang keilmuan lainnya. Buku berjudul Haikk! Menjadi bukti.

Dalam kunjungannya ke Jepang, Andra Matin menilai bahwa arsitek-arsitek Jepang dapat mengambil jarak dari arsitektur vernakuler mereka, sekaligus membentuk citra baru yang masih terbaca bahwa ibu mereka tetap sama, Jepang. Arsitek-arsiteknya pun mempunyai dan mempertahankan karakter yang berbeda-beda. Itulah yang menjadi tantangan buat mereka untuk lebih kreatif lagi dalam menjelajahi karakter masing-masing, sehingga arsitektur mereka menjadi kaya.

Menarik kalau kita kutip akhir kata pengantar Andra Matin dalam buku ini: “Melawat ke Jepang adalah kayu api pembakar semangat membangun negeri.” Bahwasannya memang mereka bukan sekedar berkunjung, tapi juga belajar. Arsitek-arsitek Jepang, seperti Tadao Ando, Toyo Ito, Kengo Kuma, Kenzo Tange, dan karya-karya mereka seperti Sendai Mediatheque, menjadi semacam pembelajaran lewat karya-karya yang dapat mereka lihat. Sebuah kunjungan yang berbuah pengetahuan.

Buku ini ditulis beramai-ramai oleh beberapa orang dalam sebuah rombongan ke Jepang, sehingga menyodorkan beragam wacana pemikiran, yang tentu kaya dengan berbagai pengetahuan. Pembaca dapat berkaca pada tiap tulisannya tentang perenungan mereka. Memang tidak semuanya serius, bahkan ada yang tampak mencatat tergesa-gesa. Tapi paling tidak ada sesuatu yang positif yang dapat kita petik. 

 

Indonesia Design, Vol.5 – No.26 - 2008